Qomarun Sidnan Nabi
Ahlan Wasahlan Wamarhaban
Laksana bulan ....
- Qomarun Sidnan-Nabi Qomarun
Laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad saw ... Laksana bulan...
Duhai indahnya ...
- Wa jamil sidnan-Nabi wa jamil
Engkau sangat indah wahai penghulu kami ... Duhai indahnya ...
- Wa kafful Musthofa kal wardi nadi
Dan telapak tangan Rasulullah saw bagaikan bunga mawar yang berkembang
- Wa 'ithruha yabqo idza massat ayadi
Dan keharumannya kekal apabila disentuh oleh tangan-tangan
- Wa 'amma nawaluha kullal 'ibadi
Dan anugrah-anugrahnya merata memayungi senua hamba-hamba Allah
- Habibullahi ya khoirol baroya
Dialah kekasih Allah sebaik-baik ciptaan Allah seluruhnya
Laksana bulan ....
- Qomarun Sidnan-Nabi Qomarun
Laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad saw ... Laksana bulan...
Duhai indahnya ...
- Wa jamil Sidnan-Nabi wa jamil
Engkau sangat indah wahai penghulu kami ... Duhai indahnya ...
- Wa la dhillul-lahu bal kana nuro
Dan tidaklah Rasulullah saw memiliki bayang-bayang, karena Engkau adalah cahaya
- Tanalasy-syamsa minhu wal buduro
Engkau umpama matahari dan bulan
- Walam yakunil huda launa dhuhuroh
Tidak akan ada hidayah sekiranya bila baginda tidak ada
- Wa kullul kawni anaru binuri Thoha
Dan segala kejadian dan alam semesta ini bercahaya daripada cahayanya Nabi Muhammad Saw
Laksana bulan ....
- Qomarun Sidnan-Nabi Qomarun
Laksana bulan, penghulu kami Nabi Muhammad saw ... Laksana bulan...
Duhai indahnya ...
- Wa jamil Sidnan-Nabi wa jamil
Engkau sangat indah wahai penghulu kami ... Duhai indahnya ...
Makasih banyak, sob..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits dari ‘Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:
ReplyDeleteلاَ تُطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ، إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ
“Janganlah kalian memujiku sebagaimana orang-orang Nasrani memuji ‘Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka katakanlah: hamba Allah dan rasul-Nya.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 3445 dan 6830, Muslim no. 1691, at-Tirmidzi no. 284)
Makna dari hadits ini: “Janganlah kalian memujiku sehingga kalian berlebih-lebihan terhadapku, sebagaimana kaum Nasrani berlebih-lebihan terhadap ‘Isa ‘alaihissalam yang pada akhirnya mereka mengakui adanya hak peribadatan bagi ‘Isa bin Maryam. Aku ini tidak lebih dari seorang hamba Allah subhanahu wa ta’ala. Maka sifatilah diriku sebagaimana Rabb-ku mensifatiku. Katakanlah: hamba Allah dan rasul-Nya.”
Di dalam hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ReplyDeleteإِيَّاكُمْ وَاْلغُلُوَّ فِي الدِّيْنِ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالْغُلُوِّ فِي الدِّيْنِ
“Hati-hatilah kalian dari sikap ghuluw di dalam agama, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena ghuluw di dalam agama.” (HR. Ahmad, dalam al-Musnad, 1/215 dan 347, Ibnu Majah no. 3064, an-Nasa’i dalam al-Mujtaba, 5/268, Ibnu Abu ‘Ashim dalam as-Sunnah, no. 98, dan selain mereka. Disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah di dalam Zhilalul Jannah, hlm. 63 hadits no. 98, beliau mengatakan, “Telah disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al-Hakim, adz-Dzahabi, an-Nawawi, dan Ibnu Taimiyah rahimahumullah.” Beliau juga mensahihkannya dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 1283)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (al-Iqtidha, 1/289—290) mengatakan, ”(Makna) hadits ini adalah umum mencakup segala macam ghuluw, baik di dalam i’tiqad (keyakinan) maupun amalan-amalan.”
Bukan guluw tpi rasa cinta kepada nabi yg di ungkapkan lewat kta2indah
ReplyDelete